Minggu, 16 Oktober 2011

HATI & PIKIRAN

Seorang bijak pernah berkata bahwa belajarlah dari masa lalu untuk berbuat yang terbaik di masa sekarang dan merencanakan yang lebih baik di masa depan.
Hidup manusia ibarat selembar kertas polos
Saat terlahir ke dunia mulai guratan tinta pertama mengisinya
Kertas itu makin hari makin berwarna-warni karena berbagai guratan warna mengisinya
Kadang warna cerah terukir namun kadang warna gelap juga menutupinya
Hati manusia ibarat pintu kehidupan
Saat hati diisi dengan cinta kasih maka hati akan bersinar
Namun saat hati diisi dengan kebencian dan pengkhianatan maka hati akan redup kelam
Banyak kesengsaraan yang timbul akibat hati yang terluka
Pikiran manusia ibarat filter kehidupan
Saat filter kehidupan kita rusak maka kita takkan berpikir lagi seperti manusia
Pikiran kita akan terus memberi sinyal untuk mengendalikan hidup kita
Banyak kejahatan yang timbul akibat pikiran yang rusak
Kehidupan kan berjalan baik jika ketiga hal ini kita atur dengan baik
Kadang banyak tinta gelap, pengkhianatan dan pikiran picik yang menyerang kehidupan kita
Kadang banyak kepahitan hidup yang kita alami
Pengalaman hidup yang membuat kita muak tuk menjalani hidup
Hidup terus berjalan walau kita tak menyukainya
Pilihan di tangan kita untuk terus maju atau menyerah
Belajarlah menjadi bijak dari setiap pengalaman yang kita alami
Belajarlah menjadi dewasa dalam hidup dengan terus maju dan pantang menyerah
Selamat tinggal masa lalu yang penuh dengan warna kelabu
Kan kuhapus setiap guratan tinta yang gelap
Aku mulai menulis lembaran kehidupanku dengan warna-warna cerah
Walau kadang ada warna gelap yang tergurat
Namun aku sadar bahwa ini adalah bagian dari pembentukan karakter kehidupanku
Hatiku mulai terisi lagi dengan cinta darimu
Pikiranku berontak dengan keputusan hatiku karena pertimbangan masa lalu
Namun hatiku telah berhasil meyakinkan pikiranku
Dan akhirnya kuputuskan untuk menjadikannya Dewiku
Tuhan mampukan aku tuk menyayanginya
Berikan aku cinta sekali ini saja hanya untuk bersamanya
Ku mencintainya... sungguh aku mencintainya
Ajar kami tuk selalu berserah penuh padaMu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar